Sam Ratulangi turut andil dalam proklamasi kemerdekaan RI. Usai Bung Karno dan Bung Hatta menyampaika teks Proklamasi, Sam Ratulangi di angkat menjadi Gubernur Sulawesi Raya yang berkedudukan di Makasar, maka di pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan di Makasar dan Sulawesi Utara, ada beberapa Jalan di kedua Provinsi ini di namai Sam Ratulangi. Tugas pertama Sam Ratulangi di Provinsi Salawesi Raya adalah membawa kabar Kemerdekaan Proklamasi Republik Indonesia yang di kumandangkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945, namun di Provinsi Sulawesi nanti di kumandangkan oleh Sam Ratulangi, dua hari setelah 17 Agustus 1945. Walau Indonesia sudah merdeka tapi Belanda mengancam akan menindak rakyat Sulawesi yang melawan mereka, tapi Sam Ratulangi dengan gigih melawan agresif tentara Belanda dengan menempuh jalur diplomasi menda tangani petisi Sam Ratulangi di Perserikatan Bangsa -Bangsa, isi petisi itu menyatakan kepada dunia Internasional bahwa Sulawesi adalah bagian dari NKRI yang tidak terpisah. Pada 5 April 1956 Belanda pun menangkap Sam Ratulangi dan koleganya dan dijebloskan ke penjara Makasar, lalu di buang ke Serui Papua di sanalah Sam Ratulangi dan Koleganya di sambut oleh warga lokal dan menyebut Sam Ratulangi dan Kawan-kawannya ” Tuan – tuan Merdeka. Sam Ratulangi meninggal dunia pada tanggal 30 Juni 1949, Sam Ratulangi di makamkan di kampung halamannya Tondano. Cita – cita Sam Ratulangi adalah Ingin Hati Sampai Kepuncak Gunung Kelabat Tapi Sayang Kaki Hanya Sampai Airmadidi. Negarah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional pada 9 November 1961…….** Frans Rumondor. MHN SULUT.