SAMBO VERSI LAUT, JULUKAN BAGI  NAKHODA KM. LABOBAR

 

MHN – Bitung

Nakhoda KM. LABOBAR yang di ketahui bernama H.Pujo Sumarjo, Kembali berulah dengan menurunkan dua orang penumpang resmi(bertiket) di pelabuhan pantoloan. Ke dua Penumpang yang menjadi korban aksi arogansi nakhoda tersebut di ketahui bernama Rudi dan teguh.

alasan nakhoda menurunkan rudi dan teguh sebagai komplotan wartawan gadungan.

 

Menurut keterangan dari rudi,saudara nya yang bernama teguh hanya mengambil foto yang di pajang di informasi dek lima dimana menyatakan wartawan gadungan berulah di atas kapal. Apakah setiap penumpang yang mengambil foto di informasi dek lima itu salah? Adakah aturan yang menyatakan bahwa penumpang kapal tidak bisa mengambil foto di informasi dek lima? Kalau ada,kenapa waktu saudara saya dan saya di turunkan tidak di paparkan aturannya dalam berita acara penurunan kami?

 

“Tindakan nakhoda KM. Labobar menurut saya sudah seperti SAMBI, Nakhoda ini SAMBO versi laut kalau menurut saya. Semakin di diamkan oleh PT. PELNI maka nakhoda akan semakin arogan lagi kedepannya. Saya merasa sangat di rugikan dengan tindakan nakhoda ini, apalagi saya bersama teguh waktu di turunkan dari kapal ke kantor KP3 pantoloan kami di borgol seperti narapidan dan juga pihal PT. PELNI  pantoloan tidak mau kasih ganti rugi tiket kami yng bertujuan surabaya” ujar Rudi saat di konfirmasi via Whatsapp.

Dengan adanya kejadian tersebut rudi menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk menuntut keadilan bagi mereka berdua.

 

Koko

 

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *