MHN – BITUNG. 06 – 12 – 2021
Musim hujan bulan Oktober yang lalu mengakibatkan banjir di seputaran kelurahan pateten lll. Ini di sebabkan oleh Air pembuangan dari jalan tol meluap keluar sampai ke pemukiman warga. Kejadian ini menyebabkan 1 unit kendaraan truck warga hancur tidak bisa beroperasi lagi, beserta muatan yang ada (1 rol kabel bawah air).
Salim Abiduna selaku pemilik kendaraan saat di konfirmasi menyatakan sudah melaporkan kejadian ini saat kejadian tersebut ke pihak PPK tol dan di arahkan untuk melaporkan ke Humas. Sebagai korban Salim merasa sangat di rugikan dengan pelayanan pihak tol yang sangat lambat. Dari bulan oktober sampai saat ini salim tidak dapat bekerja karena kendaraan yang di pakai untuk bekerja rusak parah sampai tidak dapat beroperasi.
“Bulan lalu dari humas tol so tawarkan ganti rugi sebesar 5 juta Rupiah saja, hal ini tolak karena tidak sesuai dengan biaya perbaikan mobil truck. Baru mo belah depe mesin saja so kaluar doi sekitar 7-9 juta, kong dorang mo ganti 5 Juta ? Itu bukan ganti rugi depe nama, itu so beking rugi. Belum kita mo ganti depe dinamo start,depe kas oto deng pintu belakang oto yang ancor. Kita berharap dari pihak tol dengan dinas – dinas yang terkait boleh mo lia akang kasiang kt pe masalah ini supaya cepat selesai kong kita so boleh mancari rupa biasa” ujar salim pemilik kendaraan yang hancur
menurut meraka biaya ganti rugi yang sepantasnya sebesar 75 Juta Rupiah akibat dari kerusakan mobil, kami tidak bisa cari Doi (dalam bahasa Manado)
Berdasarkan pemantauan lapangan luapan air sampai ke pemukiman warga karena tidak adanya saluran pembuangan (got) yang di sediakan oleh pihak tol mabit(Manado – Bitung). “Bagemana kwa itu aer nda mo maso ka kampung, dorang dari tol nyanda beking akang got for mo se terus tuh aer ka laut. Untung leh ada itu oto,kalo nyanda ada bagini rumah orang di situ yang ancor aer mo maso akang” ujar rasid masyarakat di sekitar lokasi kejadian (dalam bahasa manado).
Peliput : Reynaldi S
Editor : Clain S
Gugat sedarhana di Pengadilan