Kejahatan Yang dibiarkan merajalela…???
Ternate 4 oktober 2021
Universita muhammadiyah maluku utara adalah salah satu perguruan tinggi yang dikenal dengan sikap islamiah, amarma’ruf nahimungkar (berlomba-lomba dalam kebaikan) inilah sala satu spirit nilai terpenting dalam identitas muhammadiyah dan juga semua amal usahanya yang selalu bergerak maju untuk dakwah, untuk masyarakat islam yang sebenar-benarnya, pada kesempatan kali ini telah terbukti bahwa di UMMU ada tindakan yang melangar aturan dan identitas muhammadiyah, muhammadiyah yang senantiasa yang di kenal dengan orang-orang yang beretika kini telah tiada, akibat dari tindakan itu kita sebagai mahasiswa dipandang buruk.
Dari tindakan yang tidak bermarwah ini seperti beberapa oknum mahasiswa Mapala dan beberapa mahasiswa Teknik Sipil yang tergabung dalam nongkronggan Lab Teknik Sipil yang melakukan tindakan kekerasan, pelecehan serta penghinaan terhadap kader IMM tepat pada sabtu, sekitar 01:00 dini hari, 02 oktober 2021 di depan rusunawa universitas muhammadiyah maluku utara, tindakan ini dapat merugikan nama baik kami sebagai kader IMM, kekerasan yang di lakukan oleh oknum mahasiswa mapala dan teknik sipil pada malam itu membuat kami merasa terhina, tindakan fisikpun secara langsung dikenakan secara langsung dikenakan salah satu kader atas nama marsudin buamona asal sanana/sula.
Kami sebagai kader ikatan mahasiswa muhammadiah didalam PTM perguruan tinggi muhammadiyah sebagai pelopor, pelanjut dan penyempurnaan amal usaha muhammadiyah, tidak merasa senang dengan semua perbuatan yang di lakukan kepada kami. Maka pada kesempatan ini kami menyampaikan agar kiranya ada tindakan yang seimbang yang diberikan oleh REKTOR UMMU untuk oknum mahasiswa tersebut, pada kesempatan ini juga kami inggin sampaikan kepada orang-orang atau dosen-dosen yang selama ini menghambat perkaderan di UMMU baik P2KK, AIK BAITUL ARQAM maupun IMM agar menyadari bahwa semua perkaderan ini adalah jalan yang di inginkan muhammadiyah yang tahu mana yang baik di buat dan mana yang tidak harus di buat, bagi siapa yang menghalang semua jalan perkaderan menuju kemajuan muhammadiyah (UMMU) maka segera mengangkat kaki dari kampus ini.
Kami sebagai kader IMM, kami mempunyai tugas yang besar untuk melindungi semua asetnya muhammadiyah, maka kami berhak bertindak sebagai mana yang di inginkan oleh muhammadiyah sendiri, kami tahu apa yang kami buat, kami tahu seharusnya bagaimana kami bertindak demi untuk menyelamatkan kader-kader pelanjut muhammadiyah. Dalam gerakan yang di bangun ini harapan kami untuk menggusutuntas masalah yang sedang terjadi di UMMU, apabila aksi yang kami lakukan tidak di indahkan maka akan ada pemboikotan aktifitas kampus dengan waktu yang tak terduga, kami IMM adalah pelopor penyempurna amal usaha Muhammadiyah sehinggah di katakan sebagai anak kandung. Lantas jika kami di lecehkan serta melakukan tindak kekerasan rumah sendiri maka jangan salahkan kami dalam aksi kali ini, IMM sudah banyak diam terhadap perkataan-perkataan serta hal-hal yang menghambat pembinaan perkaderan dengan secara tidak baik yang kami terima.
Tuntutan;
1. Keluarkan dari kampus oknum mahasiswa yang melakukan tindakan kekerasan terhadap kader IMM
2. Keluarkan mahasiswa yang merusak nama baik IMM dengan mengatakan, tidak beretika, babi, kambing dan lain sebagainya
3. Pecat dosen-dosen yang menghambat pembinaan di UMMU. P2KK, AIK BAITUL ARQAM dan DAD IMM.
Ulas Senior Mahasiswa Mapala bahwa, awal kejaidannya di malam juma’at sekitar jam 12:00 wit. Nah ini berarti sudah masuk pada tanggal 2 Oktober, bertepatan juga ada tamu dari TNI, dan Anggota Brimob yang baru pulang tugas dari Papua tiba di Sekret mapala untuk silahturahmi, kebetulan anggota Brimob ini adalah alumni Teknik Informatika maka beliau datang silahturahmi ke kawan-kawan mapala dan bercerita pengalaman kerja, mendaki, Ucap senior Mapala UMMU. Maksud Kedatangan Anggota TNI. Untuk meminta bantu kepada mahasiswa mapala mengantarkan kami (TNI) mendaki Gunung Gamalama dalam hal ini untuk membuat video dokumenter menggucapkan hari ulang tahun 5 oktober untuk TNI, mendaki. Ucap Yansur Ketua Mapala.
Selang beberapa jam kemudian, Mahasiswa Mapala sedang santai sedup kopi, cerita-cerita pengalaman kerja, mendaki, poles cerita bersama Anggota TNI dan Brimob tadi. Saat itu juga sempat mendengar suara nyayi yang memang mengangu skali, ucap senior mapala, apalagi sudah larut malam, dari situ lah Senior Mapala menyuruh salah satu kawan mapala agar menegur, tak lupa kata. Ucap senior mapala? Tegur yang sopan, boleh mendayung tali gitar tetapi suara di perkecil karna sudah jam 12 malam, ke kader IMM untuk mengurangi suara, yang menegur pun balik, sebelum sampai ke sekret suara nyaring mengemah terdengar, di tegur ke-2 kali lagi, hinggah berkali-kali tersangka pun sikap bahwa ngone mo biki apa? respon ini yang membuat kesal hingah dari Senior mapala pun langsung mengambil tindakan meminta bantu kepada TNI POLRI bahwa abang coba tegur spa tau di hargai, karna kita dari tadi tidak di hargai. TNI dan Polri pun tidak banya ulasan bicara hanya cukup kata tra boleh begitu so jam 12 nii, ini masalah internal kampus, kami tidak ada hak penuh untuk itu jawab Anggota TNI ke senior mapala.
Lanjut;
Ucap Senior mapala, senior juga tida mengundang hal-hal tidak di inginkan, oknum pun langsung di amankan di teras resunawa oleh senior mapala. Duduk berseblahan bahwa saya sebagai senior tidak sama sekali mengiginkan ada hal-hal yang tidak di inginkan, apalagi kontak fisik, oknum dan senior mapala masi dalam berbincang kata bahwa ngana ni babi anjing tra beretika, jadi dari bahasa tadi itu yang menengur ngana bukan sama sekali mengatas namakan instusi Organinasi (IMM) namun pribadi ngana (Oknum).
Sesudah balik dari menegur oknum tadi anggota Brimob bertanya kepada senior, kaka klamarin malam ngone (kalian) putar lagu? Jawab senior mapala, iya. Tetapi dari posisi putar lagu itu bukan berarti santai lalu putar lagu saja, karna kita ada kegiatan makannya kita putar lagu. Dan kami pun tidak mengetahui bahwa mereka ada kegiatan, nah bila merasa tergangu loh kenapa tida datang lalu tegur saja secara baik-baik
Dari Mapala merasa aman karna tidak memicu konflik, tiba-tiba 2 orang kader IMM datang lalu mengatasnamakan mereka tidak percaya bahwa ada anggota TNI, tni pun langsung menunjukan foto, ini foto saya skalian saya pakai baju dinas, Brimob juga demian menunjukan foto dinas sesudah itu kader pun balik dan Mahasiswa mapala sudah menganggap masalah telah selesai/aman. Paginnya, sekitar 09:00 di susul lagi dua orang kader IMM, menanyakan soal masalah tadi malam yang tidak merasa puas, tibanya langsung menanyakan, jawab Senior Mapala. Tamang-tamang masi pada tidur dan yang lain belum datang, kalau sudah baru datang lagi, melajunya waktu, tepat pada waktu 01:00 sesudah sholat zuhur masa berkisar 50 orang yang datang di depan sekret “MAPALA” dengan suara megafon dan kibaran bendera, ucap senior mapala Pada saat itu tamang Teknik Sipil, tamang Mapala, semua terkumpul di depan sekret, antisipasinya ada tendensi konflik maka yang di takutkan dalam Lab sekret ada alat-alat elektronik dan barang-barang penting.
Himpunaan Teknik Sipi Ketua; Fani
Ucap bahwa dari banyaknya teks dalam propaganda itu tida sama sekali berkomunikasi lebih awal dengan kami, bahkan membawa nama institusi. Otomatis kami atas nama institusi tida terima Karna kami tida tau masalah koh knapa tiba-tiba tong ada di situ, ucap ketua Fani. Jadi lain kali bila ada muatan-muatan propaganda harus di cari tau dulu lebih benar dan akurat, jangan hanya mengungkap tabir namun tak falit datanya. Masalah ini telah meluas ke lingkup masyarakat hinggah ke universitas yang ada di maluku utara bahkan propagandanya tertulis pelecehan terhadap IMM, jadi kami datang untuk hering, niat baik tetapi tidak jadi hering hingah konflik membuah di lantai satu Masjid, bila masalah masi berlanjut apakah di selesaikan secara hukum atau secara organisasi ? Ya ini saya sebagai ketua bahwa akan di selesaikan secara baik-baik sebab kita mahasiswa Muhammadiyah dan tidak akan membawa masalah ini sampai ke pihak yang berwajib yaitu Kepolisian. Demi menjaga nama baik Universitas Muhammadiyah, Ucap Fani Ketua himpunan Teknik Sipil
Ungkap Korkum IMM UMMU
Penyelesainya di rapat senat dan sudah diselesaikan secara organisatoris, maupun dari pihak IMM, Pihak Teknik Sipil dan juga pihak Mapala semua tida ada lagi masalah Hukum maupun mengatasnamakan organisasi lalu aduh fisik, itu tidak ada lagi. tetapi lepas dari hering tadi hinggah konflik, itu tida lagi dipermasalahkan dalam organisasi IMM karna permasalahanya telah selesai di rapat senat dan sepakat damai dan baik-baik. Untuk korban kader IMM itu saya anggap telah selesai di rapat senat, sedangkan oknum pemukulan itu kembali pada korban dan efeknya kaya bagi mana itu sudah lepas dari instusi IMM tida lagi mengatasnamakan isntitusi IMM.
Wakil Rektor (warek ) III Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU)
Hery Zainal menyikapi persoalan demontrasi bahwa tentu saya sebagai Warek III harus berusaha semaksimal mungkin melakukan menengahi dalam setiap tuntutan yang ditimbulkan oleh mahasiswa, dan allhamdulilah setelah di ajak bersama- sama duduk bercerita dan melahirkan titik temu bahwa semua masalah ini diakhiri.
Defaldin Irawan,Nasri Laode/Ka Biro Investigasi MHN Malut / wakabiro Ternate