Menurut ayah saya Kamis Goulap,waktu untuk menyelam/pergi ke meti.
Itupun mereka melihat kondisi dan atau cuaca alam yang memungkinkan,agar mereka bisa pergi kelaut untuk menyelam Teripang ujar ayah saya Kamis.
Kata ayah saya setiap bulan Oktober dan Agustus,mereka pergi kelaut untuk menyelam/ke meti dan menjelang dua bulan itu ayah saya berkat setiap pagi meraka sudah bersiap-siap untuk menyelam,itu pun kalau air lautnya bersi/terang agar mereka bisa menyelam.
Dan jika air lautnya kotor maka Meraka pergi di ada salah satu, pulau untuk membuat kandang untuk mencari bibit/atau anak Teripang agar di pelihara sampai membesar dan proses pemeliharanya ada yang sampai “Tujuh bulan,ada pula sampai setahun”untuk bisa di ambil/panen dari dalam kandang tersebut ujar kedua orang tua saya.
Kata Ayah saya kamis Goulap,Teripang tersebut itu ada Tiga macam ukurannya ada yang besar (Teripang super),sedang (Teripang Tenga),dan ada yang kecil.
Dari beberapa ukuran itu memiliki harga yang berbeda-beda,yang super satu 1kg Rp 1.500,Teripang tengga dengan harga 700-800.dan yang kecil tergantung biasanya 200-400. Itu pun tergantung dari kebanyakan nya,kata Ayah saya.
Dan hasil Teripang tersebut biasanya di amil dari laut/kandang di bawah pulang dan di masak setelah selesai di masak di gosok dengan parut atau dau pepayah.
setelah itu di tusuk dengan kaya yang ukurannya kecil baru kemudian di asar Teripangnya sesudah di asar baru di jemur di terik matahari agar cepat mengering dan keras untuk bisa di bawa ke penada atau bos,ke banyak nya penadah orang – orang cina untuk di timbang per kg/(Ons).
Dan sebagian besar masyarakat di Desa Gomarmetti,Kecamatan aru selatan timur.
Masyarakat Desa Gomarmetti ada yang Nelayan dan ada pula yang petani.
Tetapi kebanyakan masyarakat yang ada di DesaGomarmetti sebagian besar Nelayan(melauat).
Kehidupan masyarakat setempat biasanya berbondong-bondong untuk ke lauat dan itu jelas di karenakan kebanyakan mata pencaharian yang ada di sana itu melaut.
Dan hasil alam yang ada di Desa Gomarmetti itu seprti kepiting(keraka),Teripang,mutiara, ikan segar,biya mata Tujuh, dan penghasilan alam yang lainnya .
Dan biasanya di istilahkan dengan “G
Hobinya masing-masing orang dan untuk petani cuma hanya fokusnya untuk memangkur sagu sama membuat kebun.
Demi anak-anak yang mereka kasihi untuk mau berusaha anaknya memiliki jejang pendidikan seprti saya sendiri dan ada bebearpa saudarah sekampung dengan saya.
Dan Di kampung orang tua kami bersusa paya agar bagaimana cara untuk meraka menafkai anak-anak yang mereka sayangi.
Kalau berbicara tentang kasih sayang seorang ibu/ayah kepada anak-anaknya saya rasa kita semua merasakan hal yang sama pula. Peliput. WARTAWAN MHN PROVINSI MALUKU. ERVIN MANGAJAR
