Protes PPDB SMP PKSS Menggelar Aksi

Proses penerimaan murid baru yang lebih populer dengan sebutan ppdb telah usai.

Pekerjaan rutin tahunan semua lembaga pendidikan baik sekolah negeri negeri maupun swasta dalam rangka menerima dan menyeleksi siswa baru telah terlaksana di semua tingkatan, namun menyisakan pekerjaan rumah yang sangat besar, yang harus segera dibenahi disempurnakan dan tidak merugikan peserta didik.

Bahwa regulasi terkait PPDB yakni Permendikbud no 1 tahun 2021 tersebut walau mengatur dengan detail masih jauh dari sempurna, banyak celah yang dengan mudah dimainkan oleh oknum, dari manipulasi KK, sertifikat prestasi hingga merubah nilai menjadi tinggi semua dilakukan untuk tujuan agar masuk sekolah negeri.

Kecurangan terkait proses PPDB ini sebenarnya sudah bukan rahasia umum, namun yang terjadi untuk saat ini demikian parah hingga memaksa para kepala daerah turun gunung melakukan cross chek tempat tinggal hingga akhirnya menganulir dan membatalkan siswa yang sudah diterima di sekolah negeri dikarenakan melanggar dan tidak sesuai aturan.

Demikian juga terjadi di wilayah kota Tangerang Selatan, proses PPDB diwarnai demo dan ketidakpuasan dari orang tua siswa yang anaknya tidak diterima di negeri.

Ketidak puasan juga terjadi di yayasan dan para kepala sekolah swasta, karena saat ini banyak sekolah swasta drop, kehilangan murid dikarenakan sekolah negeri berlebihan menerima murid dan juga akibat praktek praktek kecurangan dalam ppdb dan sekolah negeri.

Menurut Jaenudin di wilayah kecamatan Setu ada sekolah negeri yang menambah kelas hingga 13 rombel dengan jumlah perkelasnya 38-39,
Jelas ini tidak sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

Sumber lain Ida N Marlina menyampaikan kepada media bahwa untuk Ciputat timur dari hampir sekolah negeri jumlah siswa perkelas sudah di atas 40, saya punya data dan Vidio sekolah tersebut, saat tanya KS negeri tersebut mereka mengatakan siswa di sekolahnya masih bisa bertambah. Ini sungguh ironis serta jauh dari taat aturan, bagaimana mungkin PPDB sudah usai namun masih bisa menambah siswanya, cetus Ida Nadya M.
Saya harap pihak kadis bisa tegas menindak para pelanggar aturan ini.

Gasalba membenarkan apa yang disampaikan oleh Ida Nadya tersebut adalah benar, karena saya satu gugus. serta mengatakan kl saat ini swasta sangat kecewa bahkan geram dikarenakan pihak sekolah swasta muridnya berkurang jauh dan bahkan ada yang tidak mendapatkan siswa. Dikarenakan murid pada masuk negeri , mereka ini benar benar menghalalkan cara yang tidak halal.

Untuk wilayah Pamulang dijelaskan oleh Paris Prasetyo tidak jauh berbeda, apa yang terjadi sama dengan kecamatan lain dan diamini oleh para KS di wilayah Pamulang

Pernyataan dan ungkapan tersebut mereka sampaikan di hadapan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota Tangerang Selatan Deden Deni pada saat pertemuan di Marthom cafe, hadir juga para pengurus sekolah swasta SMP kota Tangerang Selatan.

Menanggapi aksi protes dari perwakilan kepala sekolah swasta tersebut, Deden Deni menyatakan bahwa PPDB sudah dipersiapkan semaksimal mungkin, koordinasi dengan para kepala SMP swasta dan negeri dilakukan dengan masif, ada komitmen dan kesepakatan di antara kita, bahkan tahun lalu dihadapan bapak ibu saya sampaikan untuk memperbaiki PPDB ini, namun ada hal hal yang diluar dugaan ada faktor eksternal yang tidak bisa saya sampaikan,

Bahkan dengan para kepala sekolah negeri saya sudah rapat berulang kali dan menekankan kepada mereka agar maksimal dalam bekerja menangani PPDB, kalaupun kemudian ada oknum oknum yang ternyata melakukan pelanggaran kami akan tindak dengan tegas, terkait tingginya nilai anakpun saya sudah panggil guru untuk membuat pakta integritas bahwa nilai tersebut benar, bila ternyata tidak sesuai saya tentunya akan memberikan sanksi kepada mereka.

Pa Walikota dan dindik sudah berpihak kepada swasta dengan memberikan bantuan untuk siswa yang bersekolah di swasta, melakukan sosialisasi terkait program bantuan untuk siswa yang bersekolah di swasta, bahkan sangat dibantu oleh PKSS dan dewan pendidikan dalam sosialisasiuga, turun ke SD SD untuk menginformasikan program bantuan ini, namun ternyata belum maksimal juga, perlu kerja keras dan waktu, semua butuh proses.
Lebih lanjut dijelaskan banyak tuntutan masyarakat untuk membuat smp negeri baru,
Andai kami mau membuat SMPN baru pun bisa kami lakukan dengan mudah, kami punya anggaran namun itu tidak kami lakukan karena tentunya akan berdampak kepada sekolah swasta, opsi yang kami ambil bukan membangun smpn baru namun membantu untuk subsidi ke swasta bukan membangun sekolah baru.

Merespon apa yang di sampaikan oleh para kepala sekolah dan juga kepala dinas, Eko Pranoto sebagai ketua PKSS yg juga dewan pendidikan kota Tangerang Selatan menyampaikan terima kasih kepada kepada Deden Deni sebagai kepala dinas, kami haturkan terima kasih kepada pa kadis yang telah bekerja keras dan berkomitment perbaikan ppdb, namun hasilnya saat ini yah seperti ini. Intervensi politik dan pemaksaan kehendak untuk masuk SMPN negeri kepada pa Kadis sebagai tekanan yang sangar biasa. Kami mendukung penuh kepada Kadindikbud Tangsel untuk menolak pihak pihak luar yang masih melakukan intervensi titip menitip murid, dan kami berharap ketegasan untuk memberikan sanksi yang sesuai kepada oknum yang merubah nilai menjadi tinggi serta oknum lain yang mencederai proses ppdb.
Kalau perlu PPDB di tangsel bisa di ulang bahkan lakukan pembatalan bagi siswa yang sudah diterima melalui jalur yang tidak benar.
seleksi ulang secara internal, seluruh siswa yang telah diterima melalui test, hasilnya sesuaikan kuota sesuai aturan permen bahwa satu kelas yang siswa berjumlah 32-36.
Saya dan rekan swasta jujur sangat kecewa kepada para oknum yang telah merusak aturan dan ini tiap tahun terjadi, Visi SDM unggul jelas tidak akan tercapai di kota Tangerang Selatan, bahkan sebaliknya akan menghasilkan generasi yang melegalkan jalur belakang jalur yang sesungguhnya menyalahi aturan.
Ijinkan kami para kepala sekolah swasta ini melakukan aksi untuk hal yang tidak benar ini.

Eko Pranoto pun menghimbau agar para kepala sekolah tetap mengedepankan etika sesuai dengan profesinya sebagai seorang guru yang bermartabat dan tetap membangunkan solidaritas sesama sekolah swasta.

Semoga pa Kadis Deden Deni tetap sehat dan kami mendukung penuh langkah selanjutnya, demi perbaikan PPDB.

Epepe66

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *