MHN, MINSEL-Belakangan ini terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minya (BBM) bersubsidi jenis bensin dan solar yang sangat terasa dikalangan masyarakat, teflebih para sopir angkutan umum dan itu disebabkan oknum penimbun BBM bersubsidi tersebut sudah bekerja sama dengan oknum operator yang ada di SPBU seperti SPBU Amurang Kecamatan Aamurang Kabupatdn Minahasa Selatan (Minsel).
Seperti dalam pantauan wartawan Media Hukum Nasional (MHN) pada Kamis (07/10-2021) sekitar pukul 07.30 pengisian BBM jenis bensin di SPBU Amurang dengan menggunakan jerigen sangat banyak berjejeran, sementara kendaraan baik rida dua maupun roda empat yang antri terabaikan.
Terkait pengisian BBM jenis bensin menggunakan jerigen yang bekerja sama dengan oknum operator SPBU Amurang tersebut mengakibatkan kelangkaan bensin.
Dampak negatif dari pengisian bensin menggunakan jerigen oleh oknum penimbun mengakibatkan kelangkaan bensin sehingga para sopir angkutan umum tidak dapat lagi menukmati BBM bersubsidi dengan jenis bensin dan terpaksa mengsi tangki kendaraan mereka dengan jenis non subsidi seperti petralike atau petramax dengan harga mahal.
Kelangkaan bensin yang diakibatkan oleh oknum penimbun BBM bersubsidi seperti bensin yang bekerja sama dengan oknum operator SPBU Amurang memunculkan berbagai tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat baik penumpang angkutan umum maupun sopir.
Maxi salah satu sopir angkutan umum mengatakan, cara-cara seperti ini yang dilakukan oknum penimbun bensin dan oknum operator SPBU Amurang sangat merugikan masyarakat terlebih kami para sopir angkutan umum.
“Apa yang dilakukan oleh oknum penimbun BBM yang bekerja sama dengan oknum operator SPBU Amurang sangat merugikan kami sopir angkutan umum, karena dimasa corona seperti ini penumpang kurang tapi bdnsin jadi langkah karena sudah ditimbun oleh penimbun bensin terpaksa kami harus isi tangki kendaraan dengan BBM jenis pertalike atau pertamax namun harga mahal,” kata Max mewakili para sopir.
Senada disampaikan ibu Efie Lampus warga Ritey Kecamatan Amurang Timur saat ditemui wartawan MHN didalam kendaraan angkutan umum yang antri di SPBU Amurang tersebut.
“Apakah Pemerintah dan Kepolisian sudah mdmberikan kebebasan kepada pihak SPBU Amurang untuk bekerja sama dengan oknum pdnimbun BBM jenis bensin melakukan pengisian menggunakan jerigen yang mengakibatkan antrian di SPBU Amuran jadi panjang terlebih mdngakibatkan kelangkaan bensin di Minsel,” ungkap ibu Efie.
Tokoh masyarakat (tomas) asal Sinonsayang inisial Otniel (OW) mengatakan, SPBU nakal seperti di Amurang harus ditindak tegas oleh Pemerintah dan Pihak berwajib.
“Kalau SPBU Amurang tetap melayani oknum yang mengisi BBM baik itu Bensin maupun Solar yang berindikasi penimbun BBM, alangkah baiknya Pemerintah maupun Pihak terkait menindak tegas, karena SPBU Amurang sudah sering diberitakan terkait pengisian bensin dan solar menggunakan jerigen dan itu merupakan unsur sengaja bekerja sama dengan penimbun yang mengakibatkan kelangkaan bensin di Minsel,” harap tomas OW.
Media Hukum Nasional (MHN) Biro Minsel Mitra Anky P, Deyke W.