Minsel, MHN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) semakin dekat, pasangan calon bupati dan wakil bupati no urut 2 usungan partai berlambang pohon beringin (partai Golkar) Pdt. Dr. Petra Yanni Rembang, M.Th (PYR) dan Fredde Aries Masie (FAM) menggelar kampanye terbuka di 2 Kecamatan yaitu Tompaso Baru dan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) tepatnya di Desa Liningaan pada Jumat, (15/11-2024).
Orasi politik diawali oleh mantan rektor UKIT Dr. Yoppi Pangemanan yang penuh antusias membakar semangat pendukung dan simpatisan dengan sorak sorai.
“Masyarakat Kecamatan Tompaso Baru dan Maesaan sebagian besar memiliki mata pencaharian petani, pasangan PYR FAM sangat peduli terhadap petani dengan program akan menyediakan dan memberikan bibit dan pupuk bagi petani,” ucap Dr. Yoppi Pangemanan mantan rektor Ukit.
Advokad Mikhael R. Tielung, SH, MH selaku tim kampanye PYR FAM mengatakan bahwa PYR FAM adalah anti korupsi.
“Pasangan PYR FAM memiliki sosok dan karakter yang baik hati dan orang yang baik, mereka adalah pemimpin yang anti dengan korupsi,” kata Mikhael Tielung.
Calon wakil bupati FAM yang dijuluki Prabowo Minsel menyampaikan kesiapannya melaksanakan tugas untuk membantu bupati dalam pemerintahan dalam memberikan saran pendapat serta tugas-tugas tambahan lainnya.
“Jika PYR FAM diberikan kepercayaan masyarakat untuk memimpin dan melayani Minsel 5 tahun kedepan, saya sudah siap untuk membantu bupati melaksanakan tugas memberikan saran masukan bahkan tugas-tugas tambahan lainnya sebagaimana yang menjadi tugas pokok dan fungsi (tupoksi seorang wakil bupati,” tutur calon wakil bupati FAM.
Bagian dari pada calon bupati PYR menuturkan akan memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Minsel sesuai dengan disiplin ilmu.
“Kami akan memberdayakan SDM masyarakat terlebih para generasi mudah sesuai dengan disiplin ilmu dalam penempatan kerja pada pemerintahan yang ada di Minsel tidak ada rangkap atau Doble jabatan agar pelayanan terhadap masyarakat akan lebih maksimal,” tutur PYR.
PYR menambahkan bahwa PYR FAM tidak akan melakukan intimidasi kepada setiap ASN dan memberikan kebebasan dalam melaksanakan tugas.
“Dalam melaksanakan pemerintahan 5 tahun kedepan kami akan memberikan kebebasan kepada setiap ASN, tidak akan melakukan intimidasi atau penekan kepada mereka agar bisa melakukan pekerjaan secara maksimal sesuai dengan tupoksi masing-masing,” tambah PYR.
(Anky P)